Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

#Konsultasi Syariah, Alasan Wanita Haid Wajib Mengganti Puasa, Namun Tidak Wajib Mengganti Shalat

Alasan Wanita Haid Wajib Mengganti Puasa ~ Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa wanita yang sedang haid maupun nifas, dilarang untuk melaksanakan 8 hal, yaitu :

  1. Shalat, termasuk Sujud Tilawah
  2. Puasa, baik Wajib maupun Sunnah
  3. Membaca al-Quran
  4. Memegang Mushaf al-Quran, termasuk Membawa Mushaf al-Quran
  5. Masuk Masjid, jika ada kekhawatiran akan menyebabkan kotor
  6. Thawaf, baik wajib maupun sunnah
  7. Jima' / Berhubungan suami istri.

Khusus pada poin kedua, yakni wanita haid maupun nifas memang dilarang untuk melaksanakan puasa, bahkan jika melakukannya justru akan terkena dosa. Seperti yang pernah saya jelaskan pada tulisan Penjelasan Lengkap Puasa Ramadhan

alasan wanita haid mengqadha puasa tapi tidak mengqadha shalat


Namun mungkin yang menjadi pertanyaan, kenapa wanita haid maupun nifas berbeda masalah kewajiban mengganti puasa, namun tidak wajib mengganti shalat?

Mungkin sebagian kita akan beranggapan, seakan-akan justru puasa lebih penting dibandingkan shalat.

Padahal Shalat merupakan salah satu ibadah yang pertama kali akan ditanyakan kelak di akhirat.

Tulisan ini akan menjawab pertanyaan diatas, sesuai dengan pertanyaan yang masuk pada team redaksi Galeri Kitab Kuning. Berikut ini screenshot pertanyaannya :

Pertanyaan :

assalamualaikum dro.
mau tanya sedikit.
ketika ada orang sedang haid dibulan puasa, otomatis puasanya wajib diganti dihari-hari lain. karna itu kewajiban.
tapi kenapa kalau sholat tidak wajib diganti. bukannya shalat juga sama-sama kewajiban dan juga anjuran untuk kita dekat dengan allah???
secara garis besarnya.otomatis puasa dan sholat seakan akan lebih penting puasa.???

Jawaban :

Perlu diketahui bahwa memang semua Ibadah salah satunya memiliki fungsi mendekatkan diri kepada Allah swt. termasuk puasa maupun shalat.

Namun yang perlu dicatat bahwa kewajiban mengganti atau tidaknya juga langsung dari syari'at. tidak terkecuali kewajiban mengganti maupun tidak.

Masalah wanita yang sedang haid maupun nifas, oleh syariat memang dilarang keduanya untuk melaksanakan beberapa hal seperti yang telah disebutkan diatas, termasuk Shalat maupun Puasa.

Namun yang berbeda dari keduanya, adalah persoalan kewajiban mengganti.

Jika pada ibadah puasa, wanita haid maupun nifas wajib mengganti puasa yang ditinggalkan, sementara pada persoalan shalat, mereka berdua tidak diwajibkan.

Hal ini berdasarkan sebuah riwayat hadith dari 'Aisyah ra. beliau berkata :

كنا نؤمر بقضاء الصوم ولا نؤمر بقضاء الصلاة
Kita dulu diperintahkan untuk mengganti / mengqadha' puasa, namun tidak dengan shalat. [HR. Muslim, Lihat dalam Kitab Shahih Muslim, Bab Kewajiban Mengqadha Puasa]

Lantas apakah alasan wanita haid atau nifas diwajibkan mengganti puasa, namun tidak diwajibkan mengqadha Shalat?

Syaikh Ibrahim al-Baijuri, menegaskan karena jika wanita yang haid maupun nifas tetap diwajibakan mengqadha shalatnya, maka akan memberatkan mereka.

Lantaran mereka secara umum haid setiap bulannya, beda halnya dengan puasa, yang notabene hanya diwajibkan ketika puasa Ramadhan saja. [Lihat : Kitab Hasyiah al-Baijuri, Juz 1 Halaman 220]

alasan wanita haid tidak wajib mengganti shalat


Apa yang disebutkan Syaikh Ibrahim ini, juga sebagai penegasan apa yang disebutkan oleh al-Imam al-Mawardi dalam kitab al-Hawi al-Kabir, juz 1 halaman 373.


ini alasan wanita haid tidak wajib mengganti shalat

Adapun perbedaan antara shalat dan puasa masalah mengganti, bahwa mengganti shalat menyebabkan adanya beban berat bagi perempuan, beda halnya mengganti puasa. 

Sehingga [jika tetap diwajiban mengganti shalat yang ditinggalkan], akan bertambah bebannya. 

Dengan demikian, sedikitnya mengganti puasa, dan tidak adanya beban, terdapat kewajiban mengqadha'nya [puasa].


Kesimpulan :

Dari paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Wanita yang haid maupun nifas, tidak diwajiban mengqadha shalat, dengan alasan :
  1. Terdapat riwayat 'Aisyah ra.
  2. Lantaran Mengqadha shalat dapat menyebabkan beban berat bagi perempuan.
  3. Ketentuan ini tidak ada sangkut pautnya dengan mementingkan salah satu ibadah daripada yang lain.


Semoga jawaban ini bisa menambah wawasan kita semua, khususnya bagi penanya. semoga bermanfaat. [Admin]

6 komentar untuk "#Konsultasi Syariah, Alasan Wanita Haid Wajib Mengganti Puasa, Namun Tidak Wajib Mengganti Shalat"

  1. ini nih yang sangat penting dan wajib banget diketahui oleh kaum perempuan, jujur kadang saya mah suka khawatir sama perempuan abegeh jaman sekarang, apakah mereka mengerti gak dengan hal seperti ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, itu dia kang... sepertinya banyak yang belum tahu kang

      Hapus
  2. o begitu alasannya kenapa wanita haid hanya wajib mengganti puasa tapi nggak wajib mengganti sholatnya, asli saya mah baru ngeh kalau soal yang sangat mendalam seperti ini mah...makasih sudah membagi ilmu yang sangat bermanfaat ini ya mang, moga jadi pahala

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin mang lembu, terimakasih juga sudah mampir kang

      Hapus
  3. Ternyata ada enaknya dan ada tidak enaknya juga ya kang kalau menjadi wanita itu, kalau enak dan tidak enaknya kang juga sudah tahu. Oh ternyata begitu penjelasannya, kalau saya perhatikan pertanyaan seperti ini kang yang sering di tanyakan oleh mereka para wanita yang mengalaminya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beul kang nurul iman, tulisan ini juga berawal dari pertanyaan kang

      Hapus

Anda Mendapatkan Manfaat Dari Informasi Galeri Kitab Kuning? Tulis Komentar dengan Sopan, dan Tanpa memberi Link Aktif atau Non Aktif
Jangan Pakai Bahasa Yang Negative
Mohon maaf jika balasan kami telat, dan sesegera mungkin akan kami tanggapi.

Hormat Kami
Admin Galeri Kitab Kuning

close
Banner iklan disini