Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Syiah Bukan Ahlussunnah Wal Jama'ah, Buktinya? Ini Pandangan Mereka Tentang Rukun Iman

Galeri Kitab Kuning ~ Sebenarnya kami tidak ingin menyulut perbedaan pandangan, namun setelah melakukan perjalanan ke pulau Madura, kami masih menemukan segelintir masyarakat awam yang mereka mangatasnamakan diri sebagai golonga syi'ah, walupun dengan cara bersembunyi-sembunyi.

Rukun Iman Menurut Syi'ah


Kebetulan, kami sempat berdialog, dan sekedar bertanya bagaiman keyakinan dan iman mereka. mengherankan, ternyata mereka hanya ikut-ikutan, dan tidak paham bagaimana konsep rukun iman yang dianut oleh para pemimpinnya.

Justru mereka menjawab, rukun iman yang mereka yakini sama dengan yang diyakini saat sebelum bergabung dengan golongan syi'ah.

Hal ini membuktikan, bahwa doktrin syi'ah yang berkembang dan realitasnya diikuti oleh sebagian masyarakat, ternyata terjadi percampuran keyakinan, dan tidak memiliki pondasi yang kuat. Terlebih lagi, ada unsur ikut-ikutana, bukan lahir dari keyakinan mereka.

Sehingga dengan tulisan ini, diharapkan masyarakat bisa memahami perbedaan mendasar, antara Syi'ah dan Ahlussunaah Wal-Jama'ah berkebnaan dengan keyakinan sebagai pondasi awal dan keberagamaan.

Baca Juga :
4 Aplikasi Berisi Dalil Amalan Ahlussunnah Wal Jamaah
Ini Dia 24 Tokoh Madzhab Asy'ari
10 Ulama Ini Menegaskan Tidak Semua Bid'ah Sesat


Tujuannya, agar kita bisa waspada, dan mawas diri, serta bisa memilah antara keyakinan Syi'ah dan Ahlussunah wal Jama'ah.

1. Uluhiyyah

Pada dasarnya doktrin uluhiyyah ala syiah tidak jauh berbeda dengan pemahaman Ahlussunnah Wal Jama'ah namun,yang membedakan antara keduanya adalah syiah menambahkan sebuah doktrin bahwa menurut mereka siapapun yang beriman kepada Allah swt. namun tidak beriman kepada kepemimpinan Ali dan para keturunannya setelah Rasulullah wafat maka tetap dianggap musyrik atau sama halnya dengan orang kafir .

Hal ini ditegaskan oleh almajlisi dalam kitab Bihar al-anwar juz 23 hlm.390, Mereka menjadikan kepemimpinan Ali sebagai syarat mutlak untuk bisa dikatakan beriman.

Intinya,  doktrin uluhiyyah ala syiah sama dengan Ahlussunnah namun mereka menambahkan syarat imamah(kepemimpinan Ali) sebagai syarat sah rukun-rukun iman yang lain,dengan kata lain bagi mereka yang meyakini rukun iman yang 6 tetapi tidak meyakini imamah menurut pandangan syiah dianggap kafir.

2. Malaikat

Syiah juga memiliki pandangan yang sama dengan Ahlussunnah Wal Jama'ah mengenai iman kepada malaikat. Namun, setelah ditinjau semakin mendalam,terdapat suatu perbedaan yang sangat mencolok.

Perbadaan tersebut tampak dari segi dari penciptaan malaikat, menurut Syiah, para malaikat tercipta dari cahaya imam-imam 12 dan malaikat juga merupakan pelayan para imam. Ada lagi yang berpendapat bahwa malaikat tercipta dari cahaya Imam Ali.

Dari sinilah tampak fanatisme mareka yang begitu besar terhadap imam Ali  dan imam-imam setelahnya.

3. Nubuwwah

Dilihat dari sisi pemahaman tentang nubuwwah, syiah sama seperti halnya Ahlussunnah.Wal Jama'ah, mereka berpendapat”barang siapa yang tidak meyakini kenabian dianggap kafir”.

Namun,mereka tetap menjadikan imamah (Kepemimpinan) sebagai pusat dari keseluruhan rukun iman. 

Dengan kata lain barang siapa yang meyakini adanya kenabian namun tidak meyakini imamah dianggap kafir oleh syiah.

Banyak riwayat-riwayat dari kalangan syiah yang menyebutkan Imam ahlul bait lebih utama dari pada nabi bahkan dibandingkan Ulul Azmi sekalipun,  sebagaimana keterangan yang dikemukakan oleh al-Majlisi.

Baca Juga :
Dalil Lengkap 10 Tradisi Ahlussunnah Wal Jama'ah
Ciri-ciri Khusus Aliran Wahabi


4. Kitab Allah

Mengenai keimanan kepada kitabullah yakni:taurat,injil,zabur dan alqur’an tidak berbeda dengan Ahlussunnah Wal Jama'ah. 

Namun mereka menilai al-Qur’an yang ada saat ini berbeda dengan al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah saw. 

Mereka berpendapat bahwa alqur’an telah mengalami penambahan juga pengurangan. Dan yang lebih tragis lagi, mereka menuding Nabi menyimpan sembilan sepersepuluh al-Qur’an sebagaiman penjelasan yang dikutip Al-Qifari bahwa Abdullah bin Saba’ memberikan ajaran yang berisi “Al-Qur’an saat ini hanyalah satu juz dari seluruh al-Qur’an dan juga mengklaim bahwa hanya sayyidina Ali lah yang mengetahui terhadap seluruh al-Qur’an sebagaimana penjelasan yang dikutip dari Al-kulaini, dalam kitab Al-Kafi juz 2 hlm 631-634.


5. Hari Akhir

Nah, berkenaan hari akhir, Syi’ah mempunyai pandangan yang sangat jauh berbeda dengan Pandangan mayoritas Ahlussunnah Wal Jama’ah

Mereka meyakini adanya hari akhir namun keyakinan tersebut tidak sah sebelum meyakini adanya imamah (Kepemimpinan Ali ra.) sebagai mana penjelasan di atas. 

Mereka menklaim urusan akhirat sepenuhnya berada ditangan dan genggaman Ahlul bait karena dalam keyakinan mereka Allah swt. menciptakan surga dan neraka hanya untuk menghormati Aimmat Ahlul Bait  (Pemimpin Keluarga Ali ra.) 

Misalnya,  Syi’ah percaya bahwa setelah mayit di masukkan ke liang lahat pertama yang pertama di ajukan adalah berkenaan dengan Ahlul Bait seperti penjelasan  al-Majlisi dalam Kitab Bihar al-Anwar juz 27 hal 29 dan juga kitab al-I’tiqadat hal 95. 

Sesuai dengan kutipan tadi al-Hur al-Amili menjelaskan bahwa di antara pokok hukum syi’ah Imamiah adalah beriman bahwa perhitungan (hisab) semua amal perbuatan makhluk berada di tangan para imam

6. Qadha’ dan Qadar

Berkenaan dengan Qadha’ dan Qadar Syi’ah berpendapat bahwa perbuatan makhluk tidak berkaitan dengan takdir alloh swt.

Ibnu Babawaih memaparkan uraian  bahwasanya Allah swt hanya mengetahui perbuatan makhluk saja dan tidak bisa berkehendak apa saja pada setiap makhluk nya. 

Uraian tersebut sangat bertetangan dengan arti qadar yang sesungguhnya yang diyakini oleh Ahlussunnah Wal Jama'ah

Begitu juga uraian yang di kemukakan oleh Muhammad Ahadiq Ath-Thabathaba’i  Yakni, ‘syiah Imamiah dan Mu’tazilah mempunyai keyakinan tingkah laku makhluk hidup itu ada atas kekuatan dan keinginan mereka sendiri.  Di kutip dari kitab Majalis al-Muwahhidin fi Bayani Ushul al-Din halaman 21.

Baca Juga :
Dalil Maulid Nabi Muhammad saw
Kumpulan Bacaan Maulid Nabi Versi PDF

Kesimpulan

Dari paparan diatas, dapat disimpulan beberapa point penting berikut :
  1. Syiah mendasarkan seluruh rukun Iman diatas, atas keyakinan pada Imam
  2. Syi'ah menganggap Ahlul Bait, lebih sempuran dan utama dibandingan para nabi, bahkan yang bergelar Ulul Azmi sekalipun
  3. Ada kesamaan keyakinan antara Syiah dan Mu'tazilah, berkenaan dengan ketentuan amal perbuatan manusia.
Baca Juga : Terbongkar, Ini 17 Perbedaan Sunni dan Syiah Lengkap Dengan Tabel

Demikian penjelasan singkat tentang Rukun Iman, menurut pandangan Syi'ah, semoga saudara kita yang masuk dalam golongan syi'ah membaca tulisan ini, dan bisa membedakan antara keyakinanya dengan keyakinan Ahlussunnah Wal Jama'ah.

Dan kami sangat senang jika tulisan ini bisa ditanggapi dengan bijak, karena sepenuhnya tulisan ini disarikan dari sebuah buku yang diterbitkan oleh Pondok Pesantren Sidogiri.

Posting Komentar untuk "Syiah Bukan Ahlussunnah Wal Jama'ah, Buktinya? Ini Pandangan Mereka Tentang Rukun Iman"

close
Banner iklan disini