#Konsultasi Syariah | Ternyata Begini Hukum AIR KOLAM BERUBAH KARENA KAJATUHAN DAUN

Konsultasi Syariah | Air merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia. Baik untuk kebutuhan diri sendiri, keluarga, hewan peliharaan dan lain-lain. Salah satu contoh yang paling mendasar adalah minum, mandi, bersuci, dan masih banyak yang lainnya.

Karena itulah perlu bagi kita untuk menjaga kelestariannya sebagai kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup.

Banyak sekali cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk mendapatkan air. Mulai dari menggali sumur, menggunakan sungai yang mengalir, dan juga dari sumber mata air yang biasanya terdapat didaerah-daerah pegunungan. Bayangkan bagaimana jadinya jika di dalam sebuah daerah tidak terdapat air sedikitpun, mungkin saja hal tersebut mempengaruhi kelangsungan hidup masyarakat tersebut.

Di daerah tertentu ada masyarakat yang sumber mata airnya dari sebuah bendungan atau belumbang. Dimana disekeliling bendungan tersebut banyak sekali ditumbuhi pohon-pohon yang rindang. Besar kemungkinan air bendungan tersebut sering kali kejatuhan daun yang mengakibatkan air keruh. Jika kita pandang dari sisi kesehatan, air yang kotor menurut beberapa ahli memang kurang baik untuk kesehatan, lebih-lebih jika kita gunakan air tersebut untuk minum.

Dan jika kita lihat dari sisi kebutuhan untuk mandi dan bersuci, air yang keruh yang disebabkan oleh daun-daun yang berguguran hukumnya masih suci dan bisa mensucikan dan sudah pasti hukumnya sah jika digunakan untuk mandi dan bersuci.

Namun jika air tersebut keruh sebab buah-buahan yang jatuh, maka airnya suci namun tidak mensucikan karena telah berubah beberapa sifatnya. Seperti penjelasan dalam kitab HASYIYAH AL-BAIJURI juz 1 hal.33.

Nah, demikian informasi tentang Hukum AIR KOLAM BERUBAH yang dapat Kami bagikan. Semoga bermanfaat,amin.

Berbagi :