Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

#konsultasi Syariah I NIAT DALAM BERSIWAK


konsultasi Syariah I Manusia  memang dijadikan sebagai mahluk yang lemah. Tidak ada seseorang pun yang sempurna baik dari segi fisik, akal, dan lain-lain. 

Contoh yang paling mudah adalah seumpama kita tidak mandi satu hari penuh tentu bau badan kita akan sedikit mengganggu baik kepada diri sendiri maupun orang lain, atau kita tidak menggosok gigi dalam waktu sehari semalam, bayangkan saja bagaimana bau mulut kita tentu baunya akan menyengat dan mengganggu orang yang kita ajak bicara.
#konsultasi Syariah I NIAT DALAM BERSIWAK

Pada zaman dahulu sebelum munculnya pabrik sikat gigi, masyarakat arab menggosok gigi memakai siwak. Siwak adalah pohon yang dipakai untuk menggosok gigi yang berasal dari pohon arok dan hanya tumbuh didaerah arab. 
Sebagai masyarakat islam disunnahkan bagi kita untuk bersiwak selain untuk menghilangkan bau mulut, juga agar mendapatkan pahala kesunnahan. Dalam bersiwak memang dianjurkan untuk malakukan niat. Karena semua amal akan diganjar sesuai dengan niatnya.
Apakah demi mendapatkan pahala siwak diharuskan berniat melakukan kesunnahan bersiwak?

Mengenai hal ini, ada 2 perincian seperti yang dijelaskan dalam kitab TUHFATUL MUHTAJ WAHAWASYI ASY-SYARWANI WAL UBBADI juz 1 hal. 235:

Pertama, jika siwak yang dilakukan masih termasuk dalam sebuah ibadah seperti bersiwak yang termasuk dalam kesunnahan berwudlu’ yang dilakukan setelah melakukan niat kesunnahan atau niat fardhu wudlu’, maka tidak perlu berniat untuk melakukan kesunnahan bersiwak karena sudah tercakup dalam rangkaian ibadah tersebut.

Kedua, ketika bersiwak memang tidak termasuk seperti di atas, sebelum membaca al-Qur’an, sebelum mel;akukan shalat dan sebagainya, maka diharuskan untuk berniat agar mendapat pahala bersiwak.
demikian sedikit kajian seputar niat dalam bersiwak, semoga bermanfaat

Posting Komentar untuk "#konsultasi Syariah I NIAT DALAM BERSIWAK"

close
Banner iklan disini