#Konsultasi Syariah I KALIMAT AL-QUR’AN DIJADIKAN SYAIR

Konsultasi Syariah I Ada sebagian orang yang menggunakan al-Qur’an secara tidak lazim. Dalam artian mereka menggunakan al-Qur’an bukan dengan tujuan tadarus melainkan tujuan yang lain seperti membuat syair dan do’a dari kalimat-kalimat yang di ambil dari al-Qur’an, bahkan ada juga yang menggunakannya sebagai percakapan sehari-hari.

Melihat hal ini, mereka terkadang sampai mengubah kata ganti (dzomir), wazan, dan juga bentuk katanya. Seperti  dari mufrad dirubah ke jama’.

Perlu kita ketahuim, menggunakan kalimat al-Qur’an untuk pembuatan syair, lagu, percakapan sehari-hari dan lain-lain itu disebut iqtibas asalkan tidak ada unsur yang menunjukkan bahwa hal tersebut bukan merupakan bagian dari al-Qur’an.

Kemudian kalau mengubah bentuk kalimat seperti penjelasan di atas tadi yang dalam proses pengubahannya menggunakan cara yang menunjukkan bahwa bukan merupakan sebagian dari al-Qur’an, maka tidak termasuk merubah al-Qur’an.

Jika dilihat dari sisi hukum syari’at ada 2 perincian yang harus kita ketahui. Coba lihat dalam kitab MTAN JAWAHIRUL MAKNUN JUZ 1 hal.13 dan kitab AL-ITQON FI ULUMIL QUR’AN JUZ 1 hal.296. yang dalam kiotab tersebut akan diuaraikan lebih luas dan mendalam.

2 perincian tersebut yaitu :

a. Menggunakan kalimat-kalimat al-Qur’an dengan tujuan seperti yang kami uaraikan di atas hukumnya boleh. Dengan catatan,bukan untuk lelucon, lawak, dan tidak menisbatkan bahwa itu termasuk bagian dari al-qur’an

Sedangkan menurut Imam Nawawi, Imam Baha’uddin bin As-Subki dan Imam yang lain hukumnya makruh jika digunakan dalam syair.

b. Hukum merubah dzomir, wazan, dan bentuk kata dengan alas an untuk menyesuaikan kebutuhan hukumnya boleh.

demikian sekilas penjelasan mengenai pembuatan syair dari kalimat-kalimat al-qur'an yang disusun serapi mungkin, semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Berbagi :