Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

#Konsultasi Syariah I MEMERAS PAKAIAN SAAT MENCUCI


Konsultasi Syariah I Mencuci pakaian bisa kita anggap sebagai sebuah keharusan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pakaian dicuci bukan hanya karena pakaian tersebut kotor melainkan pakaian harus dicuci jika terkena najis baik najis hukmiyyah maupun ainiyyah. Dalam mencuci pakaian kita harus faham terlebih dahulu bagaimana cara mencuci yang benar menurut syari’at.

#Konsultasi Syariah I MEMERAS PAKAIAN SAAT MENCUCI

Pada umumnya masyarakat awam ketika mencuci yang ditekankan adalah permasalahan bersih dan tidaknya pakaian dari kotoran, bukan tentang suci dan tidaknya. Namun syari’at islam menekankan kedua-duanya harus dipenuhi yakni pakaian harus bersih dan suci karna kebersihan sebagian dari iman.

Jika kotoran yang dibersihkan terbilang sulit pada umunya kita menggunakan sikat baju ditambah detergen bahkan pemutih jika noda pakaian memang benar-benar bandel seperti getah dan lain-lain.
Selanjutnya mari kita bahas bersama seputar masalah memeras pakaian yang dicuci. Lumrahnya sesorang membasuh pakaian, lebih-lebih pakaian yang terkena najis, adalah memerasnya sampai air yang ada pada pakaian teresebut jerni tanpa keruh.

Namun hal tersebut bukanlah hal yang ditekankan dalam hal mencuci pakaian, karena memeras pakaian yang terkena najis hukumnya tidak wajib. Yang wajib adalah menghilangkan najis yang menempel pada pakaian baik najis hukmiyyah lebih-lebih ainiyyah (warna,bau,dan rasa) baik dengan direndam atau dengan menyiramkan air pada pakaian sehingga najisnya hilang.

Untuk lebih jelasnya, tilik dan baca kitab HILYATUL ULAMA’ juz 1 hal.320 dan kitab AL-FIQHU AL-ISLAMI WA-ADILLATIHI juz 1 hal.336

Posting Komentar untuk "#Konsultasi Syariah I MEMERAS PAKAIAN SAAT MENCUCI"

close
Banner iklan disini