Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Benarkah Bendera Nabi Bertuliskan Kalimat Tauhid? Ini Dalil Panji Rasulullah Saw.

Masih segar baru-baru ini gejolak tentang status Bendera tauhid, pasca beredarnya video pembakaran bendera bertuliskan Kalimat Tauhid yang diduga dilakukan oleh aggota Banser.

Benarkah Bendera Nabi Bertuliskan Kalimat Tauhid

Pembakaran tersebut diketahui terjadi saat Upacar Hari Santri Nasional yang dilakukan di Bogor. Sontak, video tersebut viral dan sempat menjadi pembicaraan publik.

Tudingan demi tudingan-pun sempat mewarnai jagat dunia media sosial, ada yang mendukung sikap Banser, ada pula yang menolak keras, dan dianggap menista kalimat tauhid.

Tonton Video Detik-Detik Banser Bakar Bendera HTI


Ada pula yang bersikap lebih bijak, dengan mengatakan aksi tersebut sebagai bentuk penghormatan pada kalimat Tauhid, dan lain sebagainya.

Dus, akhirnya, kejadian tersebut meneyeret pelaku vandalisme [dalam bentuk pembakaran] keranah meja hijau, dan akhirnya pelakunya-pun dijerat hukuman / sanksi dari pengadilan.

Disisi lain, kejadian tersebut menyisakan banyak tanda tanya. Diantaranya, benarkan Bendera Rasulullah bertuliskan Kalimat tauhid? Berikut ini adalah salah satu tulisan Moch. Yardho pengasuh Pondok Pesantren al-Jawi.

Bendera Rasulullah Saw. Bertuliskan Kalimat Tauhid?

Ada tiga Hadis yang mengatakan Râyah dan Liwâ' Rasul itu bertuliskan kalimat tauhid. Satu ada dalam kitab al-Mu'jam al-Awsath (karya al-Thabrânî) Hadis no. 219 dan dua ada di kitab Akhlâq al-Nabiy (karya Abu al-Syekh al-Ashbahanî) Hadis no. 424 dan 425.

Dari kajian tentang tiga Hadis tersebut dan tentang Hadis-hadis yang lain dapat disimpulkan beberapa simpulan:
  • Pertama, Dari segi sanad, tiga Hadis tersebut semuanya dha'if (lemah). Memang ada Hadis tentang Râyah dan Liwâ' Rasul yang kualitasnya di atas dha'if, tetapi tidak bisa dijadikan syahid atau tabi' bagi tiga Hadis tersebut kerena Hadis yang kualitasnya di atas dha'if itu tidak ada redaksi yang mengatakan "dalam/ di atas Liwâ' Rasul tertulis Laa ilaaha illallah (kalimat tauhid)".
  • Kedua, Dari segi matan, hanya Liwâ' Rasul (bendera berwarna putih) saja yang ada kalimat tauhidnya. Karena redaksinya menggunakan مكتوب فيه dan مكتوب عليه, bukan menggunakan redaksi مكتوب فيهما dan مكتوب عليهما. Jadi tidak ada BENDERA HITAM (Râyah) yang bertuliskan kalimat tauhid.
  • Ketiga, Pendapat seorang Ustadz kemarin yang mengatakan bahwa Panji Rasul itu "jika kainnya hitam maka tulisan kalimat tauhidnya putih dan jika kainnya putih maka tulisan kalimat tauhidnya hitam" itu hanya rekaan pikiran beliau saja. Rekaan itu tidak ada rujukannya pada Hadis walaupun pada Hadis dha'if sekalipun. Jadi jika ada orang mengingkari bendera seperti itu sama sekali tidak bisa dikatakan telah mengingkari Hadis Nabi atau dianggap mengingkari Panji Rasul.
  • Keempat, Panji Rasul (Râyah atau Liwâ') hanya bendera peperangan untuk membedakan tentara Islam dan musuhnya. Jika ada Ustadz yang mengatakan Panji Rasul pernah di kibarkan di waktu damai karena Panji Rasul itu pernah berkibar dalam "Penaklukan Kota Makkah" yang terkenal sebagai hari kasih sayang, maka klaim itu sangat gegabah. Karena dalam "Penaklukan Kota Makkah" Rasul membawa 10.000 pasukan perang. Juga di kitab-kitab sejarah (dan dalam kitab Hadis yang disusun sesuai tema), "Fath Makkah" (Penaklukan/ Pembebasan Kota Makkah) ada di bab "Peperangan Nabi".
  • Kelima, Mayoritas Hadis yang bicara tentang Râyah dan Liwâ' Rasul tidak menerangkan Panji Rasul itu bertulisakan kalimat tauhid. Bahkan riwayat-riwayat itu tidak seragam dalam mendiskripsikan warna Panji Rasul. Ada yang mengatakan hitam, putih, kuning, merah dan hijau.
  • Keenam, Panji Rasul adalah panji yang digunakan Nabi. Digunakan Nabi atau digunakan tentaranya. Kita ini bukan Nabi dan bukan tentaranya. Selain itu, tidak ada anjuran meniru panji Rasul. Meniru panji Rasul dengan mereka-reka bentuknya menurut riwayat-riwayat yang ada akan menghasilkan berbagai macam versi. Hal itu bisa menyebabkan perpecahan. Apalagi jika ada klaim kebenaran dan pengutukan pada yang beda hasil rekaannya. Menggunakan rekaan panji Rasul juga tidak berpengaruh terhadap usaha menjadikan Rasul sebagai tauladan akhlak yang luhur. Bahkan fenomena yang terjadi sekarang para kelompok yang mengaku menggunakan Panji Rasul, prilakunya prilaku biadab (terorisme dan ekstremisme) dan mentalnya bermental penghianat dan makar.


*Moh. Yardho-PP. AL-JAWI*

Posting Komentar untuk "Benarkah Bendera Nabi Bertuliskan Kalimat Tauhid? Ini Dalil Panji Rasulullah Saw."

close
Banner iklan disini