Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Topik Dalam Kitab Minhajul Abidin Karya Imam al-Ghazali

GaleriKitab.com | Imam al-Ghazali merupakan sosok ulama yang sangat dihormati oleh umat Islam, hal ini terbukti banyak sekali karya-karyanya yang di pelajari hingga saat ini di hampir penjuru dunia.

Ihya' Ulumuddin, merupakan salah satu karya kongkrit beliau banyak sekali dipelajari, dijadikan rujukan, dan banyak dibaca di berbagai lembaga Islam, khususnya Pondok pesantren.

Topik Dalam Kitab Minhajul Abidin Karya Imam al-Ghazali

Selain itu, ada pula kitab tentang Ushul Fiqih, yang bernama al-Mustasyfa yang juga banyak dijadikan referensi khususnya bagi mereka yang menyukai kajian pokok-pokok fikih atau metodologi istinbath hukum.
Kitab Minhajul Abidin, merupakan salah satu deretan karyanya yang mengulas tentang tahapan-tahapan seorang muslim, agar dapat mencapai kesempurnaan dalam ibadah. Seperti apa isinya? berikut ini ulasannya.

7 Topik Dalam Kitab Minhajul Abidin 

Tidak banyak yang menyadari, bahwa untuk mencapai kesempurnaan dalam beribadah, tidak cukup hanya berbekal dengan pengetahuan di bidang fikih saja, namun ada beberapa langkah dan tahapan yang perlu dilalui. Apa saja langkahnya?

Imam Ghazali, dalam kitab ini menjelaskan secara rinci tahapan-tahapan dan langkah-langkah bagi seseorang yang ingin menggapai kesempurnaan tersebut. berikut ini penjelasannya.

# Langkah Pertama, Ilmu Pengetahuan

Seorang hamba yang Ingin menggapai kesempurnaan ibadah yang diajarkan oleh Imam Al Ghazali adalah memperdalami ilmu khususnya ilmu syariah dan tauhid.

Sebab seseorang yang beribadah namun akibatnya tidak benar atau tidak memiliki ilmu maka bisa dipastikan ibadahnya tidak diterima hal ini juga sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Imam Ibnu Ruslan dalam kitabnya Zubad Nyatakan sebagai berikut :

"Siapapun yang beramal tanpa dilandasi dengan ilmu # maka amalnya tidak diterima dan ditolak"

# Langkah Kedua, Taubat

Sementara langkah yang kedua bagi seorang hamba agar bisa sampai pada ibadah yang sempurna adalah dengan memperbanyak atau melakukan tobat nasuha.

Imam Al Ghazali mengatakan pentingnya seorang hamba senantiasa bertobat sebab tobat memiliki dua manfaat utama, yaitu

Baca Juga : Koleksi Kitab-kitab Karya Imam al-Ghazali Palinf Terkenal

Pertama , tobat adalah hal yang membuat seorang hamba dapat berhasil melaksanakan ketaatan. Kedua, dengan bertobat diharapkan ibadah seorang hamba dapat diterima oleh Allah

# Langkah Ketiga, Menjauhi Godaan

Beribadah seringkali terdapat yang akan menghalangi seseorang tidak nya ada empat godaan dalam beribadah yang disebutkan oleh Imam al-ghazali.

1. Godaan dari hal-hal duniawi
2. Godaan dari sesama makhluk hidup
3. Godaan dari setan
4. Godaan dari hawa nafsu yang senantiasa mengajak seseorang untuk bermaksiat kepada mbak Allah swt.

# Langkah Keempat, Mewaspadai Rintangan dalam Ibadah

Menujuk kesuksesan tidak semudah membalikkan telapak tangan, mestinya akan banyak sekali rintangan yang dilalui, termasuk jika seorang hamba ingin menggapai kesempurnaan dalam beribadah.

Imam Ghazali, dalam kitab tersebut, menyebutkan empat macam rintangan yang mungkin saja akan dihadapi oleh seorang hamba, yakni rintangan dalam hal rejeki dan keinginan hawa nafsu, rintangan dari rasa khawatir yang berlebihan, rintangan berupa ketetapan Allah swt. dan yang terakhir adalah rintangan berupa musibah dari Allah swt.
 

# Langkah Kelima, Motivasi dan Dorongan

Motivasi dalam beribadah merupakan tangga kelima yang harus dilalui oleh seorang hamba. Maksud dari dorongan tersebut, menurut Imam al-Ghazali ada dua, yakni adanya perasaan senantiasa mengharap rahmat Allah swt "Raja'", dan disisi lain juga tetap harus memiliki rasa takut, tidak diterimanya amal ibadah, atau biasa disebut dengan "Khouf

Kedua elemen ini harus senantiasa seimbang, tidak boleh hanya rasa takut tidak mendapatkan kasih sayang Allah, atau hanya mengharap tanpa adanya rasa khawatir sama sekali.

# Langkah Keenam, Menjauhi Hal-hal yang merusak Ibadah

Ibadah kita, dianggap sah karena memenuhi rukun dan syaratnya, namun juga bisa saja tidak memiliki nilai,karena ada hal-hal yang merusak, misalnya karena tercampur dengan riya'dan perasaan ingin dipuji.

Maka langkah berikutnya, yang harus dilalui oleh seorang hamba adalah, senantiasa berusaha menghindari hal-hal yang merusak ibadah secara formalitas, maupun secara substansialnya.

Jangan sampai ibadah yang dilakukan hanya bertujuan untuk menyelesaikan kewajiban saja, tanpa adanya keikhlasan di dalamnya.

# Langkah Ketujuh, Senantiasa Bersyukur

Dan langkah terakhir yang harus dilalui oleh seorang hamba adalah usaha senantiasa mensyukuri segala nikmat yang Allah swt. berikan, terutama nikmat hidayah, nikmat tauqiq sehingga Allah swt. memberikan kesempatan kepadanya untuk senantiasa beribadah kepadaNya.

Posting Komentar untuk "7 Topik Dalam Kitab Minhajul Abidin Karya Imam al-Ghazali"

close
Banner iklan disini