Profil Singkat Pengarang Kamus Yunus, Prof. Dr. H. Mahmud Yunus
Galeri Kitab Kuning | Biografi, Jika membahas tentang kamus Bahasa Arab - Indonesia, maka salah satu kamus yang kerap dijadikan pegangan dan rujukan adalah Kamus Yunus, atau Mahmud Yunus.
Kamus ini ditulis oleh seorang profesor, tokoh agama asal Sumatera Barat, dan kamus Yunus, merupakan satu diantara karya-karya nya yang monumental.
Dia juga memiliki sejumlah karya lainnya, yang juga banyak dipelajari khususnya di lembaga-lembaga Islam, penasaran sosok pengarang Kamus Yunus? berikut profil singkatnya.
#Profil Mahmud Yunus
Biodata Singkat :
Nama : Mahmud Yunus
Tempat Lahir : Desa Sungayang, Batusangkar, Sumatera Barat
Tahun : 10 Pebruari 1899 (30 Ramadlan 1361)
Wafat Tahun : 10 Pebruari 1899 (30 Ramadlan 1361)
Di : Keluharan Kebon Kosong, Jakarta Pusat
Mahmud Yunus dilahirkan di desa Sungayang, Batusangkar, Sumatra Barat, tepatnya pada hari Sabtu 10 Pebruari 1899 (30 Ramadlan 1361).
Beliau merupakan salah seorang pembaharu pengajaran bahasa Arab di Indonesia. Ia lahir dari keluarga tokoh agama yang cukup terkemuka.
Ayahnya bernama Yunus bin Incek, sedangkan ibunya bernama Hafsah binti Imam Samiun yang merupakan anak Engku Gadang M. Tahir bin Ali, seorang ulama besar di Sungkayang Batusangkar.
Sejak kecil, Mahmus Yunus dididik dalam lingkungan agama. Dia tidak pernah masuk di sekolah umum. Ketika menginjak usia tujuh tahun (1906), ia mulai belajar al-Quran serta ibadah lainnya.
Gurunya adalah kakeknya sendiri, yaitu M. Thahir. Ia sempat menimba ilmu selama tiga tahun di sekolah desa, tahun 1908.
Namun saat duduk di kelas IV, dia merasa tidak betah lantaran seringnya pelajaran kelas sebelumnya diulangi.
Dia pun memutuskan untuk pindah ke madrasah yang berada di Surau Tanjung Pauh yang bernama Madras School, asuhan Syeikh HM. Thalib Umar, seorang tokoh pembaharu Islam di Minangkabau. Berkat ketekunan dalam waktu empat tahun saja, Mahmud Yunus telah sanggup mengajarkan beberapa kitab, antara lain Mahalli, al-Fiyah, dan Jam’ul Jawami’.
Dan melalui karya-karya gurunya itu, Mahmud dapat menyerap semangat pembaharuan yang dibawa.Saat Mahmud belajar di Madras School antara tahun 1917-1923, di Minangkabau tengah tumbuh gerakan pembaharuan Islam yang dibawa oleh para alumni Timur Tengah.
Umumnya pembaharuan Islam terwujud dalam dua bentuk; pirifikasidan modernisasi. Adapun gerakan yang dilakukan oleh para alumni adalah gerakan purifikasi, yakni gerakan untuk mengembalikan Islam ke zaman awal Islam dan menyingkirkan segala tambahan yang datang dari zaman setelahnya.
Baca Juga : Download Kamus Mahmud Yunus Arab - Indonesia
Mahmud Yunus mulai terlibat dalam gerakan pembaharuan saat berlangsungnya Rapat Besar Ulama Minangkabau tahun 1919 di Padang panjang.
Dia diminta untuk mewakili gurunya. Pertemuan itu secara langsungmaupun tidak langsung memperngaruhi pola pemikiran pembaharuan Mahmud Yunus, terutama berkat pandangan-pandangan yang dikemukakan sejumlah tokoh pembaharu seperti Abdullah Ahmad serta Abdul Kamir Amrullah (Hamka).
Bersama staf pengajar lainnya yang aktif di gerakan pembaharuan, tahun 1920 Mahmud membentuk Perkumpulan Pelajar Islam di Sungayang yang bernama Sumatra Thawalib.
Salah satu kegiatan kelompok ini adalah menerbitkan Majalah Al-Basyir dengan Mahmud Yunus sebagai pemimpin redaksinya.
Interaksi yang kian intens dengan gerakan pembaharu, mendorongnya untuk menimba ilmu lebih jauh di Mesir. Berkat kegigihannya, Mahmud Yunus akhirnya dapat menimba ilmu ke Al-Azhar, Kairo, Mesir tahun 1924.
Di sana ia mempelajari ilmu ushul fiqih, ilmu tafsir, fiqih Hanafi, dan sebagainya. Mahmud Yunus adalah seorang mahasiswa yang cerdas.
Hanya dalam tempo satu tahun, ia berhasil mendapatkan Syahadah Alimiyah (Akta Mengajar)dari Al-Azhar dan menjadi orang Indonesia kedua yang memperoleh predikat itu.
Sekalipun sudah mendapatkan ijazah, namun beliau merasa belum cukup dengan apa yang telah diperolehnya lantaran peningkatan pengetahuan umumnya belum terpenuhi.
Dia pun berkeinginan untuk menajutkan studinya ke Madrasah Darul Ulum yang memang mengajarkan pengetahuan umum.
Mahmud Yunus kemudian meneguhkan diri untuk mengikuti seluruh persyaratan yang diminta dan terbukti mampu memenuhinya.
Dia dimasukkan sebagai mahasiswa di kelas bagian malam. Semua mahasiswanya berkebangsaan Mesir kecuali Mahmud Yunus.
Dia tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang masuk di Darul Ulum, Kairo. Tahun 1929, dia mendapat Ijazah Diploma Guru dengan spesialisasi bidang Ilmu Pendidikan. Setelah itu, dia kembali ke kampung halamannya di Singayang, Batusangkar.
Gerakan pembaharuan di Minangkabau saat itu semakin berkembang. Hal ini sangat menggembirakan Mahmud Yunus. Pada tahun 1931, ia pun mendirikan dua Lembaga Pendidikan Islam di Padang.
Di dua lembaga inilah ia menertapkan pengetahuan dan pengalamannya yang didapai di Darul Ulum, Kairo.
Dua penekanan dalam pembaharuan Mahmud Yunus di lembaga pendidikanya yakni pengenalan pengetahuan umum dan pembaharuan pengejaran bahasa Arab.
Pengajaran pengetahuan umum di sekolahnya sebenarnya tidaklah baru, tahun 1909 Abdullah Muhammad sedah mengajarkan ilmu berhitung dan bahasa Eropa di Adabiyah School.
Baca Juga : Profil Singkat Syekh Ihsan Jampes, Pengarang Kitab Sirojut Tholibin
Sementara Mahmud menambahkan beberapa pelajaran umum semisal ilmu alam, hitung dagang, dan tata buku.Profesi sebagai guru semenjak masih menjadi pelajar di Surau Tanjung Pauh sudah ia geluti. Kemampuannya bahkan semakin menonjol terutama setelah ia kembali dari Mesir.
Secara terus menerus Mahmud Yunus mengajar dan memimpin berbagai lembaga pendidikan, yakni:
- al-Jami’ah al-IslamiyahBatusangkar (1931-1932)
- Kulliyah Mu’allimin Islamiyah Normal Islam Padang (1932-19460)
- Akademi Pamong Praja di Bukit Tinggi (1948-1949)
- Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) Jakarta (1957-1980)
- Dekan dan Guru Besar pada Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1960-1963)
- Rektor IAIN Imam Bonjol Padang (1966-1071)
Banyak tulisan yang yelah dihasilkan oleh Mahmud Yunus dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, bahasa Arab, fiqih, ushul fiqih, tafsir, akhlak, sejarah, perbandingan agama, ilmu jiwa, dakwah, yang ia tulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab.
Sejak awal tahun 1970, kesehatan Mahmud Yunus mulai menurun, dan sering bolak-balik masuk rumah sakit.
Akhirnya, pada tanggal 18 Januari 1983, dalam usia 83, beliau berpulang ke Rahmatullah di kediamannya, kelurahan Kebon Kosong, Jakarta Pusat, dan dimakamkan di pemakaman IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
#Karya-karya Mahmud Yunus
Adapun karya-karya Mahmud Yunus antara lain:
1.Akhlak, untuk Aliyah
2.Alif Ba Ta wa Juz Amma
3.Allah dan Mahluk-Nya: Ilmu Tauhid menurut Al-Quran
4.Al-Mukhtarat li al-Muthala’ah wa al-Mahfudzat
5.Al-Tarbiyah wa al-Ta’lim
6.Beberapa Kisah Pendek, untuk SD
7.Beriman dan Berbudi Pekerti, untuk SD
8.Dasar-dasar Negara Islam
9.Do’a-do’a Rasulullah, untuk Tsanawiyah
10.Haji ke Mekkah, untuk SD
11.Hukum Perkawinan dalam Islam, 4 Mazhab.
12.Hukum Warisan dalam Islam, untuk Aliyah
13.Ilmu Jiwa Kanak-kanak
14.Ilmu Mushthalahul Hadits, bersama H. Mahmud Aziz
15.Ilmu Perbandingan Agama
16.Juz Amma dan Terjemahnya
17.Kamus Arab-Indonesia
18.Kesimpulan Isi Al-Quran, untuk Muballigh/Umum
19.Kumpulan Do’a
20.Lagu-lagu Pendidikan Agama/Akhlak, bersma Kasim St. M. Syah
21.Mabadi al-Fiqhu al-Wadhih
22.Manasik Haji untuk Orang Dewasa
23.Marilah ke Al-Quran, untuk Tsanawiyah/PGA bersama H. Ilyas M. Ali
24.Metodik Khusus Bahasa Arab, Fak. Tarbiyah/PGAA
25.Metodik Khusus Pendidikan Agama, Fak. Tarbiyah/PGAA
26.Moral Pembangaunan dalam Islam, untuk Aliyah
27.Muhadatsah al-Arabiyyah
28.Muhadharat al-Israiliyyat fi at-Tafsir wa al-Hadits
29.Pedoman Dakwah Islamiyyah
30.Pelajaran Huruf Al-Quran
31.Pelajaran Sembahyang untuk Orang Dewasa
32.Pendidikan di Negara-negara Islam dan Intisari Pendidikan Barat
33.Pengetahuan Umum Ilmu Mendidik, bersama St. M. Said
34.Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, Fak. Tarbiyah/PGAA
35.Puasa dan Zakat, untuk SD
36.Riwayat Rasul Dua Puluh Lima, bersama Rasyidin/Zubir Usman
37.Sejarah Islam di Minagkabau
38.Sejarah Pendidikan Islam39.Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia
40.Soal Jawab Hukum Islam
41.Surat Yasin dan Terjemahannya (Arab Melayu)
42.Tafsir Al-Fatihah
43.Tafsir al-Quran (30 juz)
44.Tafsir Ayat Akhlak
45.Terjemah Tafsir al-Quran
46.Tarikh al-Fiqhu al-Islami
47.Tarikh al-Islam
48.Al-Adyan
49.Mudzakarat Ushul al-Fiqh
50.Durus at-Tauhid
51.Ilmu an-Nafs
52.Beberapa Kisah Nabi dan Khalifahnya
53.Asy-Syuhuru al-‘Arabiyyah fi Biladi al-Islamiyyah
54.Khulashah Tarikh al-Ustaz Mahmud Yunus
55.Durus al-Lughah al-‘Arabiyyah ’ala Thariqati al-Haditsah Jilid 1-2
56.Kamus al-Quran Jilid 1-2
57.Al-Fiqhu al-Wadhih Jilid 1-3
58.Durus al-Lughah al-‘Arabiyyah Jilid 1-3
59.Pemimpin Pelajaran Agama Jilid 1-3, untuk SMP
60.Keimanan dan Akhlak Jilid 1-4, untuk SD
61.Marilah Sembahyang Jilid 1-4, untuk SD
62.Pelajaran Bahasa Arab Jilid 1-4.
Baca Juga : Profil Singkat KH Maimoen Zubair
Demikianlah ulasan dan informasi tentang Profil Singkat Pengarang Kamus Yunus, Prof. Dr. H. Mahmud Yunus, semoga memberikan tambahan informasi dan manfaat.
Posting Komentar untuk "Profil Singkat Pengarang Kamus Yunus, Prof. Dr. H. Mahmud Yunus"
Anda Mendapatkan Manfaat Dari Informasi Galeri Kitab Kuning? Tulis Komentar dengan Sopan, dan Tanpa memberi Link Aktif atau Non Aktif
Jangan Pakai Bahasa Yang Negative
Mohon maaf jika balasan kami telat, dan sesegera mungkin akan kami tanggapi.
Hormat Kami
Admin Galeri Kitab Kuning