Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Guru-guru Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan

GalerKitabKuning.Com | Selain dikenal sebagai ulama yang kharismatik, Ketua Umum / Ra'is 'Am Jam'iyah Ahlu Thariqah al Mu'tabarah an Nahdiyah al-Habib Luthfi Bin Yahya juga menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia sejak 13 Desember 2019.

Guru-guru Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan


Habib Luthfi tidak hanya dikenal di kalangan Masyarakat Indonesia, namun juga disegani oleh para ulama di Dunia.

Isi ceramahnya yang santun, namun tegas, serta sarat dengan makna, khususnya berkenaan dengan pengembangan sosial masyarakat nusantara, menjadi ciri khas beliau.


Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya merupakan pribadi yang haus ilmu dan berkah. Sehingga banyak ulama yang didatangi Habib Luthfi untuk memperoleh ilmu dan berkah dari mereka.
 
Bahkan sampai sekarang Habib Luthfi masih kerap berguru dan bertabaruk kepada ulama-ulama lain, sekalipun kepada ulama yang lebih muda usianya seperti Habib Umar bin Hafidz.

Dan sejatinya, seorang kepribadian seorang Habib Luthfi tidak lepas dari peran para guru-guru beliau. Lantas siapa saja guru-guru Habib Luthfi bin Yahya? berikut informasinya:

1. Habib Ali bin Hasyim bin Umar Bin Yahya (ayah),
2. Habib Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alattas (Pekalongan),
3. Habib Husein bin Hasyim bin Umar Bin Yahya (Pekalongan),
4. Habib Abubakar bin Abdullah Alattas (Pekalongan),
5. Habib Hamid al-Habsyi,
6. Syaikh Ahmad bin Mahfudz,
7. Habib Muhammad bin Husein bin Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alattas (Pekalongan),
8. Syaikh Muhammad Kaukab bin Muslim (Benda Kerep Cirebon),
9. Syaikh Muhtadi bin Muslim (Benda Kerep Cirebon),
10. Syaikh Arsyad bin Muhammad Amin (Benda Kerep Cirebon)
11. Syaikh Muhammad Bajuri (Sudimampir Balongan Indramayu)
12. Syaikh Masyhadi bin Muslim bin Utsman (Karangampel Indramayu),
13. Habib Sholeh bin Abdullah al-Hinduan (Karangampel Indramayu),
14. Habib Abubakar bin Abdullah Ba’abud (Indramayu),
15. Habib Alwi bin Yusuf bin Ahmad Bin Yahya (Indramayu),
16. Habib Muhammad bin Thoha bin Umar Bin Yahya (Indramayu),
17. Habib Muhammad bin Hasyim bin Umar Bin Yahya (Kliwed Kertasemaya Indramayu),
18. Habib Syaikh bin Abubakar bin Syaikhan Bin Yahya (Jagasatru Cirebon),
19. Habib Muhammad bin Umar bin Abubakar Bin Yahya (Pegagan Palimanan Cirebon)
20. Habib Ahmad bin Ismail Bin Yahya (Jenun Arjawinangun Cirebon),
21. Habib Umar bin Ismail Bin Yahya (Panguragan Cirebon),
22. Habib Ibrahim bin Ismail Bin Yahya (Gegesik Cirebon),
23. Habib Idrus bin Muhammad bin Idrus al-Habsyi (Cirebon),
24. Habib Ali bin Husein Alattas (Cikini Jakarta),
25. Habib Umar bin Hud Alattas (Jakarta),
26. Habib Ali bin Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alattas (Pekalongan),
27. Habib Yahya bin Hasyim bin Umar Bin Yahya (Pekalongan),
28. Habib Abdullah bin Salim Maulachelah (Pekalongan),
29. Habib Zain bin Ali al-Jufri (Semarang),
30. Habib Idrus bin Muhammad Assegaf (Semarang),
31. Habib Anis bin Alwi bin Ali al-Habsyi (Solo),
32. Habib Abdul Qadir bin Abdurrahman Assegaf (Solo),
33. Habib Umar bin Abdul Qadir Alaydrus (Solo),
34. Habib Ahmad bin Ali Bafaqih (Tempel Sleman Jogjakarta),
35. Habib Umar bin Thoha Bin Yahya (Surabaya),
36. Habib Muhammad bin Idrus al-Habsyi (Surabaya),
37. Habib Sholeh bin Muhsin al-Hamid (Tanggul Jember)
38. Habib Muhsin bin Hadi al-Hamid (Beran),
39. Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfaqih (Malang),
40. Habib Hasan bin Utsman Bin Yahya,
41. Habib Utsman bin Alwi bin Utsman Bin Yahya (Jakarta),
42. Habib Muhammad bin Aqil Bin Yahya (Jakarta),
43. Habib Ahmad bin Muhammad al-Haddad (Jakarta),
44. Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf (Mekkah),
45. Habib Ahmad Masyhur al-Haddad (Tarim Yaman),
46. Syekh Sa’duddin al-Halabi ad-Dimasyqi (Mekkah),
47. Habib Muhammad bin Alwi al-Maliki (Mekkah),
48. Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz Bin Syaikh Abubakar bin Salim (Tarim Yaman),
49. Habib Zain bin Ibrahim bin Smith (Madinah),
50. Habib Muhammad bin Alwi al-Habsyi (Tarim Yaman),
51. Habib Hasan bin Salim Alattas (Singapura),
52. Syaikh Abdullah al-Faqih bin Umar al-Khathib (Singapura),
53. Habib Ali bin Umar Bafaqih (Negara Bali),
54. Habib Muhammad al-Qadhi al-Kaf (Tegal),
55. Habib Hasan bin Husein bin Muhammad al-Haddad (Tegal),
56. Habib Muhammad bin Ali bin Thoha al-Haddad (Tegal),
57. Habib Aqil bin Abdullah Bin Yahya (Kadipaten Majalengka),
58. Syaikh Muhammad bin Abdullah Haujah (Semarang),
59. Habib Idrus bin Abubakar al-Habsyi (Surabaya),
60. Syarifah Zahra binti Abubakar bin Umar Bin Yahya (Surabaya),
61. Syarifah Khadijah binti Hasyim Bin Yahya (Pekalongan),
62. Syarifah Syaikhun binti Syaikh bin Alwi Bin Yahya (Jakarta),
63. Syaikh Abdullah bin Nuh (Bogor),
64. Syaikh Mahfudz bin Anwar (Blado Pekalongan),
65. Syaikh Ali Bamahramah,
66. Habib Hamid bin Muhammad al-Hanafi bin Salim Bin Yahya (Mekkah),
67. Habib Muhammad bin Aqil Bin Yahya (Sokaraja Purwokerto),
68. Sayyid Syaikh Muhammad Abdul Malik bin Ilyas (Kedung Paruk Purwokerto),
69. Syaikh Muzni (Karangcengis Ajibarang Banyumas),
70. Syaikh Ali bin Abubakar Basalamah (Jatibarang Brebes),
71. Syaikh Manshur bin Nawawi (Kalimati Tegal),
72. Syaikh Suhrawardi bin Nawawi (Tegal),
73. Syaikh Said bin Armia (Giren Tegal),
74. Syaikh Abdul Jamil (Pemalang),
75. Syaikh Muhammad Dimyathi bin Nashir (Comal Pemalang),
76. Syaikh Muhammad Nur (Walangsanga Moga Pemalang),
77. Syaikh Muhammad Sholeh Madyani (Kebagusan Comal Pemalang),
78. Syaikh Abdul Fattah bin Thohir (Kradenan Bangkalan),
79. Syaikh Irfan (Kertijayan Pekalongan),
80. Syaikh Ahmad Mudzakir bin Fadholi (Pekalongan),
81. Syaikh Ru’yah (Kaliwungu Kendal),
82. Syaikh Muhammad Ma’shum (Lasem Rembang),
83. Syaikh Abdullah Salam (Kajen Pati),
84. Syaikh Abdullah Hadziq bin Hasbullah (Jepara),
85. Habib Ali bin Muhammad bin Syihab,
86. Habib Salim bin Abdullah asy-Syathiri (Tarim Yaman),
87. Habib Ali bin Muhammad bin Abdul Qadir Assegaf (Tuban),
88. Sayyid Afifuddin al-Jilani,
89. Sayyid Syaikh Muhammad Nadzim Adil al-Haqqani (Siprus),
90. Syaikh Muhammad bin Abdul Bari Tegal,
91. Syaikh Zuhdi (Cikura Tegal),
92. Syaikh Rais bin Armia (Cikura Tegal),
93. Syaikh Utsman Abid al-Bamawi asy-Syadzili,
94. Habib Aqil bin Muhammad Ba’abud (Purworejo), dan
95. Habib Abu Bakar al-‘Adni bin Ali al-Masyhur (Tarim Yaman).

Nama-nama guru Habib Luthfi diatas, didapat dari Kiai Zakaria Ansor, murid Habib Luthfi yang mengaji kepada Habib Luthfi sejak tahun 1985 hingga sekarang dan beliau adalah Pengasuh PP. Al-Mubarok Medono Kota Pekalongan
 
Al-Quthub Syekh Muhammad Amin Kutbi beliau Salah satu gurunya Abah Guru Sekumpul  yang pernah menjadi pemimpin para Wali di zamannya (Quthbul Gaus), yang mana beliau tidak pernah bertemu dengan Habib Luthfi, Tapi dengan Kasaf dan Firasatnya beliau Berkata: 
 
"Thariqoh di indonesia akan maju dan berkembang bila nantik dipimpin oleh seorang Habaib yang bernama Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Hasyim Bin Yahya."

Dan terbukti, Bahkan Habib Lutfi telah di angkat menjadi pemimpin para sufi sedunia (President Thariqoh Se Dunia)

Demikianlah informasi tentang Guru-guru Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan, semoga bermanfaat untuk para pembaca.

Posting Komentar untuk "Mengenal Guru-guru Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan"

close
Banner iklan disini