Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Subhanallah, Beginilah Aktifitas KH. Hasyim Asy'ari, Sehari-hari Yang Patut Dicontoh

Siapa yang tidak kenal dngan Hasratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari? seorang tokoh kharismatik, pahlaman kemerdekaan dan sekaligus pendiri Jam'iyah Nadhatul Ulama.

Beginilah Aktifitas KH. Hasyim Asy'ari, Sehari-hari


Selain dikenal dengan sosok ulama yang alim, pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ini, juga dikenal sebagai penulis yang produktif. Banyak sekali karya beliau yang banyak dikaji dan dipelajari di lembaga-lembaga Islam, khususnya Pondok Pesantren.


Namun, tidak banyak yang mengetahui kegiatan dan aktifitas seorang ulama yang juga Kakek dari KH. Abdurrahman Wahid ini. Berikut ini ulasannya.

Aktifitas Keseharian KH. Hasyim Asy'ari

Dikutip dari sumber NU. Online, KH. Hasyim Asy'ari merupakan sosok yang senang bekerja dengan sistematis dan teratur. 

Bahkan setiap ada hal atau pekerjaan baru, beliau cenderung tidak terburu-buru untuk menyelesaikannya, Namun, beliau lebih memilih untuk memikirkan dan memperhitungkan secara masak-masak. 


Dan jika hal baru tersebut benar-benar sulit, pelik dan rumit, maka beliau akan menunaikan shalat istikharah terlebih dahulu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Akarhanaf – nama pena dari Abdul Karim, yang juga putra Sang Pendiri NU dari ibu Nyai Nafiqoh.

Dalam bukunya Hadratussyaikh KH M. Hasyim Asy'ari Bapak Umat Islam Indonesia, yang baru diterbitkan Pustaka Tebuireng pada Agustus 2018. ia menulis jadwal harian atau aktifitas sehari-hari Sang Pendiri Nahdlatul Ulama.

"Hadratussyaikh KH M. Hasyim Asy'ari memulai bekerjanya pada pukul 06.00 pagi, yaitu sesudah beliau turun dari masjid," tulis Abdul Karim.

Pada pukul 06.00 pagi tersebut, lanjut Akarhanaf, biasanya para kuli-kuli tetap, tukang batu dan tukang kayu sudah berkumpul di tempat pekerjaan, yakni di sebelah rumah atau di belakangnya. Setelah berjabat tangan dengan mereka, Sang Kiai kemudian membagikan pekerjaan kepada mereka, atau dengan kata-kata lain, memberikan perintah hariannya.

Baca Juga, Karya KH. Hasyim Asy'ari : 

Pukul 06.30 pagi, beliau sudah mengajar di rumah, hingga pukul 10.00 pagi. Tingkatan pelajaran di pagi ini, biasanya untuk bagian santri tingkat atas (mahasiswa). "Kalau kebetulan beliau tidak berpuasa, maka baru minum air kopi dengan susu sapi secangkir," ungkapnya.

Pukul 10.00 pagi itu hingga jam 12.30 siang, digunakan Sang Kiai untuk agenda lain-lain, yakni menemui para tamu, membaca, menulis, dan lain-lain. Pukul 11.30 beliau istirahat tidur sebentar, dan pada pukul 12.30 beliau sudah shalat di masjid. Pukul 13.30 beliau mulai lagi mengajar di masjid hingga pukul 15.30.

Pada pukul 15.30 beliau memeriksa pekerjaan kuli-kuli dan tukang-tukang, lalu mandi. Pukul 16.00 beliau sudah di masjid lagi, dan lepas shalat asar, yakni pada pukul 16.30 mengajar pula di masjid sampai pukul 17.30. Sementara untuk menanti shalat maghrib, beliau selalu menelaah kitab-kitab untuk mengisi waktu.


Setelah shalat maghrib dipergunakan untuk menemui tamu-tamu, yang sebagian besar adalah para wali murid. Setelah shalat isya, beliau mengajar sampai pukul 11.00 malam.

"Pada pukul 11.00 malam itulah beliau baru makan, sebab beliau pada siang hari jarang sekali makan, sekali pun kebetulan beliau tidak berpuasa," tulis Akarhanaf. "Kecuali kalau karena menghormati tamu, baru beliau suka makan siang," imbuhnya.

"Jam 01.00 malam beliau istirahat tidur, dan entah dua jam atau satu jam. Sebelum pukul 04.00 beliau bangun pagi untuk qiyamullail (sembahyang tengah malam) dan membaca al-Quran,' ungkapnya.

Seminggu dua kali beliau istirahat, tidak mengajar, yaitu pada hari Selasa dan Jumat. Dan biasanya pada waktu istirahat itulah beliau pergi ke Desa Jombok, kira-kira 10 kilometer sebelah Selatan Tebuireng, guna memeriksa sawah dan ladangnya.

Dalam catatan Akarhanaf, rencana pekerjaan harian itu tetap dipakainya. Hanya pada bulan puasa biasanya terdapat perubahan rencana harian itu, karena dalam bulan tersebut, beliau menambah panjang jam mengajarnya. [Ahmad Naufa Kh. F]

Kesimpulan

Dari penjelasan diatas, jelaslah bahwa KH. Hasyim Asy'ari memiliki kepribadian yang Istiqamah, serta tidak terburu-buru dalam memutuskan masalah.

Beliau lebih banyak Istikharah dan meminta petunjuk Allah swt. saat akan memutuskan atau melakukan sebuah pekerjaan.

Semoga kita bisa meneladani sosok panutan dan sekaligus pendiri Jam'iyah Hadhatul Ulama tersebut. Amin

Posting Komentar untuk "Subhanallah, Beginilah Aktifitas KH. Hasyim Asy'ari, Sehari-hari Yang Patut Dicontoh"

close
Banner iklan disini