Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

20 Wasiat Penting Habib Salim Bin Abdullah Assyatiri Sebelum Wafat

Galeri Kitab Kuning | Bagi sebagian masyarakat, nama al-Habib Salim Assyatiri mungkin masih asing, namun tidak bagi masyarakat Yaman, khususnya Tarim.


Wasiat Penting Habib Salim Bin Abdullah Assyatiri Sebelum Wafat



Sosok ulama, yang alim, pendiri Rubath Tarim bergelar Sulthonul Ilmi (Rajanya Ilmu pada zamannya), sudah tidak asing bagi mereka, atau para santri yang memiliki afiliasi dengan Hadramaut Yaman.


Habib Salim Assyatiri, yang lahir di Tarim sekitar 80-an tahun yang lalu, atau lebih tepatnya pada 1357 H tersebut memiliki tempat hati tersendiri di kalangan umat Islam Indonesia.


Pasalnya, dalam beberapa tahun ini, beliau kerap datang dan melakukan safari Dakwah ke Indonesia, dan memberikan motivasi-motivasi kepada para santri di berbagai lembaga pendidikan Islam.


Baca Juga : Riwayat Hidup al-Habib Salim Assyatiri, Ulama Bergelar Sulthanul Ilmi


Banyak sekali pesan-pesan yang beliau sampaikan, tidak terkecuali beberapa wasiat yang sejatinya harus senantiasa kita ingat bersama.

 

20 Pesan dan Kata-kata Bijak Habib Salim bin Abdullah Assyatiri

Dari sekian nasehat-nasehat yang beliau sampaikan saat memberikan ceramah, ada setidaknya 20 wasiat yang al-Habib Salim Assyatiri sampaikan untuk kita semua, yaitu:


Baca Juga : Bikin Hati Dingin, Ini 30 Kata Bijak KH.Maimoen Zubair, Pengasuh Pesantren Sarang


  • 1. Durhaka pada orangtua itu bernasab, turun-temurun, pasti akan dibalas melalui keturunannya kelak.
  • 2. Seorang yang menghormati ulama besar tapi ia meninggalkan orangtuanya artinya ia mementingkan sunnah dan melalaikan yang wajib. Sama seperti orang memakai imamah tapi auratnya justru terbuka, sungguh tidak pantas.
  • 3. Berkata Imam Ahmad bin Hanbal: “Orangtua ada 3; yang melahirkan, yang memberi ilmu (guru), dan yang menikahkanmu dengan anaknya (mertua).”
  • 4. Pada saat kita kecil, orangtua mencintai kita, bersabar dengan keadaan dan tangisan kita, menghadapi berbagai tingkah pola kita, berdoa supaya kita panjang umur dan sehat sampai dewasa. Maka wajib bagi kita bersabar terhadapnya ketika mereka sudah tua dan memiliki banyak kekurangan.
  • 5. Syafaat Rasulullah Saw. pun tak dapat menolong orang yang durhaka kepada orangtuanya dari siksa neraka kecuali orangtuanya sendiri yang memberi kesempatan padanya untuk diberi rahmat oleh Allah.
  • 6. Memutus silaturrahim akan mendapat laknat dari Allah, tertolak seluruh amalnya, tidak akan diterima doanya walaupun ia seorang yang alim. Maka sambunglah silaturrahim sebelum kita mati dalam keadaan terlaknat dan sebelum kita masuk barzakh dengan amarah Allah selagi ada kesempatan.
  • 7. Majelis ilmu lebih baik seribu kali daripada majelis maulid atau shalawat.
  • 8. Orang yang hadir majelis ilmu akan mendapat rahmat Allah meski tidak paham atau tidak hafal apa yang telah disampaikan.
  • 9. Banyak orang yang baru bisa merasakan manfaatnya hadir majelis ilmu ketika menjelang sakaratul maut.
  • 10. Orang berakal bukanlah orang yang hanya bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jelek. Tetapi orang berakal adalah orang yang mengerti mana yang baik untuk dilakukan dan mengerti mana yang jelek untuk dijauhi. Dan itu semua ada dalam majelis ilmu.
  • 11. Janganlah mengobrol sendiri dalam majelis ilmu. Syaikh Abubakar Bin Salim berkata: “Orang-orang yang sering mengobrol di majelis ilmu dikhawatirkan akhir hayatnya menjadi bisu.”
  • 12. Ketika kamu tidak bisa menjadi seorang pengajar, maka setidak-tidaknya jadilah seorang pencari ilmu, atau orang yang semangat dalam menghadiri majelis ilmu, atau orang yang cinta kepada majelis ilmu.
  • 13. Jauhilah orang-orang yang benci majelis ilmu.
  • 14. Apabila zakat dikelola dengan baik dan benar niscaya tidak akan ada fakir miskin di dalam sebuah negara muslim. Seperti era Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
  • 15. Barangsiapa memuliakan/menjamu tamu yang tidak dikenal, maka bagaikan memuliakan Allah Swt. Barangsiapa memuliakan/menjamu tamu yang dikenal, maka bagaikan memuliakan Rasulullah Saw.
  • 16. Siwak mempunyai 120 manfaat. Sedangkan rokok mempunyai 120 bahaya.
  • 17. Di Belanda terdapat sebuah penelitian bahwa ada kuman gigi yang tidak bisa mati kecuali dengan zat yang terkandung dalam kayu arok/siwak.
  • 18. Dalam najis anjing dan babi ada beberapa kuman yang tidak bisa dihancurkan dengan berbagai macam zat kimia, tapi justru bisa dibasmi dengan debu. Oleh sebab itu, syariat mewajibkan membasuh najis anjing dan babi dengan tujuh kali basuhan yang salah satunya harus dicampur dengan debu.
  • 19. Dalam salah satu sayap lalat ada empat penyakit dan dalam sayap lainnya ada empat obat penyakit tersebut. Jadi, jika terdapat lalat mati di dalam minuman maka tenggelamkan terlebih dahulu sebelum membuang lalat tersebut agar aman diminum. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sebuah hadits.
  • 20. Agar futuh dalam ilmu, Habib Abdullah al-Haddad berkata: “Saya mendapatkan futuh dalam ilmu dengan sebab 3 perkara; dengan menangis dan merendahkan hati serta beristighfar di waktu Sahur, dengan berzuhud terhadap dunia, dan tidak aku mendengar ada seorang lelaki yang saleh atau perempuan yang salehah kecuali aku mengunjunginya dan meminta doa darinya."

Banyak sekali pesan dan nilai dalam kata-kata bijak yang beliau sampaikan diatas, yang pada intinya agar kita menjadi orang yang semakin cinta dan dicintai Allah swt. dan Rasulullah saw.




Demikianlah 20 Wasiat Habib Salim Bin Abdullah Assyatiri Sebelum Wafat, yang bisa kami bagikan, semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "20 Wasiat Penting Habib Salim Bin Abdullah Assyatiri Sebelum Wafat"

close
Banner iklan disini