Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

#Konsultasi Syariah. Nabi Ibrahim Berkurban. 4 Hikmah Yang Dapat Kita Ambil



Galeri Kitab Kuning. Hari raya idul adha  termasuk salah satu hari raya nya umat islam setelah hari raya idul fitri, Namun, dalam hari raya idul adha ini ada salah satu kisah yang sangat besar yang tidak akan di lupakan oleh umat islam yakni penyembelihan Nabi Ismail As.

Nabi Ibrahim As termasuk nabi yang memiliki gelar "Kholilullah" Kekasih Allah Swt, gelar ini memang pantas beliau sandang, sebab, beliau termasuk nabi ahli bersedekah, ketika Nabi Ismail As belum di lahirkan beliau pernah berkurban 100 unta, 200 kambing dan 100 sapi.

Sampai- sampai beliau telanjur bersabda seandainya aku memiliki anak laki-laki niscaya akan aku sembelih kalau sembelihan itu bisa mendatangkan ridlo dari Allah Swt, setelah hari berganti bulan, begitu pun bulan sudah berganti tahun, nazdar yang sempet terucap Nabi Ibrahim lupa.


Baca Juga: 3 Ciri Orang Munafik. No 2 Sering Orang Salah Faham


Setelah Nabi Ismail As. berusia 7 tahun, nabi Ibrahim bermimpi untuk melaksanakan penyembelihan terhadap anaknya, pada waktu tanggal 8 dzulhijjah, pagi harinya Nabi Ibrahim ragu apakah ini perintah dari Allah Swt apa dari Syaitan, pada tanggal ini umat islam di sunnahkan puasa sunnah.

pada tanggal 9 Dzulhijjah Nabi Ibrahim bermipi lagi persis seperti mimpi yang sebelumnya yakni perintah menyebelih putranya, Lalu Nabi Ibrahim ingat dan yakin bahwa ini perintah Allah Swt, pada tanggal ini umat islam sunnah berpuasa

Nah, pada tanggal 10 dzulhijjah Nabi Ibrohim bermimpi persis seperti mimpi yang sebelumnya, dengan semngat Nabi Ibrhim menyuruh Sayyidah Hajar untuk memakaikan pakaian yang paling bagus untuk anaknya Nabi Ismail derngan  alasan mau di ajak bertamu.

Dengan perasaan bahagia Nabi Ismail berjalan di depannya sang Ayah sedangkan sang ayah berjalan di belakang sang anak dengan membawa tali serta sambil mengasah belati yang akan di gunakan untuk menyembelih putra tercinta.

Pada waktu itu Iblis La'natullah sibuk untuk menggagalkan niat Nabi Ibrahim As untuk menyembelih Nabi Ismail, Namun, usaha iblis untuk merayu dan membujuk Sayyidah hajar, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail gagal, sebab, beliau tetap akan menjalankan apapun perintah Allah Swt selama perintah itu bisa mendatangkan Ridlonya.

Dengan Kisah besar ini kita bisa mengambil 4 hikmah 


Yang pertama Keikhlasan

Nabi Ibrahim dan Sayyidah Hajar termasuk salah satu manusia yang menantikan seorang anak, Namun, dengan usia yang sudah tua harapan itu tinggal sebuah harapan saja, Namun, karena Allah Swt maha kuasa, ahirnya Sayyidah Hajar mengandung anak pertama.


Baca Juga: Kisah Ya'jud Dan Ma'jud, Tembok Pembatas Sudah Mulai Terbuka


Dengan hadirnya putra pertama yang sangat di nantikan, lucu, tampan dan berkepribadian baik, sehingga Nabi Ibrahim sangat menyayanginya, Namun, karena perintah dari Allah Swt untuk mengorbankan putra pertamanya, dengan iklas Nabi ibrahim menjalankan perintah tersebut, karena ingin mendapatkan ridlo dari Allah Swt.


Kedua Kesabaran


Seorang anak yang berusia 7 tahun yang masih membutuhkan kasih sayang dari orang tua, belum mampu menyerap ilmu pengetahuan, masih dalam lingkungan bermain, siapa sangka Nabi ismail bocah kecil merelakan tenggorokannya di tebas dengan sebilah pedang hanya untuk melaksanakan perintah Allah Swt.

Kalau secara logika seorang anak berusia 7 tahun yang jelas-jelas akan di sembelih oleh ayahnya sendiri pasti tidak akan mau, namun, karena Allah Swt maha bijak serta didikan dari orang tua, nabi Ismail tumbuh menjadi bocah yang imannya sangat kuat, sehingga ia sabar dan tabah menjalankan perintah Allah Swt.


Ketiga Mencari Ridlo Allah Swt


Mengorbankan putra tercinta untuk di sembelih karena menjalankan perintah Allah Swt, bukan lah perkara mudah antara sedih dan memerangi akal dan nafsu, Namun, karena ridlo Allah Swt yang di cari semuanya akan di laksanakan meskipun anak dan jiwanya akan menjadi korban.


Begitu besar iman dan ketabahan keluarga Nabi Ibrahim, sampai-sampai malaikatpun bersujud dan takjub melihat ketaatan Nabi Ibrahim dan nabi Ismail.


Ke Empat Mementingkan Perintah Allah Swt


Keluarga Nabi Ibrahim patut kita teladani dalam mengabdikan dirinya hanya semata-mata menjalankan perintah  Allah Swt, meskipun perintah atau beban yang di pikul oleh Nabi Ibrahim berbeda dengan beban yang kita pikul.

Kita hanya di bebani untuk melaksakan perintah Allah Swt yang kadarnya tidak terlalu memberatkan seperti shalat, puasa, zakat dan haji kalau mampu dan berbuat baik kepada sesama atau hewan serta melaksanakan kesunnahan yang lainnya.


Baca Juga: 3 Ancaman Pelaku Zina. Nomer 3 Banyak Terjadi Di Masyarakat


Semua ini kita harus meneladani Nabi Ibrahim yakni selalu mementingkan perintah tuhan, dalam artian ketika sudah waktunya shalat, puasa zakat apapun pekerjaan kita harus di tinggal demi menunaikan perintah yang di bebankan kepada kita. gar kita tercatat sebagai kekasih Allah Swt.

Semoga dengan artikel ini kita bisa memperbaiki diri serta selalu mempertebal keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Swt. aminn









Posting Komentar untuk "#Konsultasi Syariah. Nabi Ibrahim Berkurban. 4 Hikmah Yang Dapat Kita Ambil"

close
Banner iklan disini