Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sekilas Tentang Biografi Imam Jalaluddin Suyuthi - Ulama Penulis Ratusan Karya

Galeri Kitab Kuning | Di dunia pesantren nama Imam Suyuthi sudah tidak asing, karya-karya beliau yang monumental banyak ditemukan di perpustakaan-perputakaan pesantren. Siapakah beliau? berikut ini kami akan bagikan sekilas biografi Imam Jalaluddin Suyuthi.

Sekilas Tentang Biografi Imam Jalaluddin Suyuthi - Ulama Penulis Ratusan Karya

Imam Suyuthi merupakan seorang ahli Hadis yang terkenal memiliki kecerdasan. Hal itu terbukti pada masa mudanya beliau mampu menghatamkan Al-Quran pada umur yang belia, yaitu umur 8 tahun.

Baca Juga : Biografi Habib Umar bin Hafidz - Sosok Ulama Tarim, Hadramaut Yaman

Disebutkan dalam kitab Tadribur Rowi, Imam Suyuthi adalah ahli Hadis yang pada masa mudanya mampu menghatamkan Al-Quran pada umur yang belia, yaitu umur 8 tahun.

Biografi Imam Jalaluddin as-Suyuthi

Nama, Laqab dan Nasabnya

Ia adalah Al-Hafidz Abdurrahman bin Kamal Abu Bakar bin Muhammad bin Sabiquddin Ibnul Fakhar Utsman bin Dhadhirruddin al- Hammam al-Hadhairi al-Usyuti, Pemilik kitab Mu’jam al-Muallifin menambah dengan sebutan Ath-Thaluni al-Mishri asy-Syafi’i.

Beliau diberi gelar “laqab” dengan Jalalluddin dan kunyah-nya: Abu al-Fadhal.

Nasabnya disandarkan pada ashlin ‘ajami (keturunan non-Arab). Ia pernah menceritakan tentang dirinya, kemudian berkata, “Telah bercerita kepadaku orang yang aku percaya bahwa dia mendengar dari orang tuaku (semoga Allah merahmatinya). Ia menyebutkan bahwa kakeknya yang tertinggi berasal dari ‘ajam (non-Arab) dan dari wilayah timur.”

Baca Juga : Biografi dan Profil KH. Maimun Zubair

Imam Suyuthi rahimahullah berkata, “Adapun kakekku yang tertinggi adalah Hamamuddin. Dia termasuk ahlul haqiqah dan termasuk masyayikhut thariqah. Dari dia melahirkan para tokoh dan pemimpin, di antara mereka ada yang memegang kekuasaan di negaranya, ada pula yang memegang hisbah (amanah dakwah), dan di antara mereka ada yang menjadi pedagang. Saya tidak mengetahui dari mereka yang berkhidmat di bidang keilmuan dengan sebenarnya selain ayahku.”

Kelahiran dan Pertumbuhannya

Imam Suyuthi rahimahullah dilahirkan di wilayah Suyuth, Mesir, setelah Maghrib pada malam Ahad pada awal bulan Rajab tahun 849 H.

Demikian ia menyebutkan tempat tanggal lahirnya, dan demikian para ahli sejarah sepakat, tidak ada yang berbeda kecuali Ibnu Iyas dan Ismail Basya al-Baghdadi. Keduanya berpendapat bahwa kelahiran Imam Suyuthi di bulan Jumadil Akhir.

Imam Suyuthi pada masa pertumbuhannya adalah seorang yatim. Ayahnya meninggal dunia pada malam Senin, 5 Shafar 855 H. yaitu pada saat ia berusia enam tahun.

Perjalanan Mencari Ilmu Imam Suyuthi menghafal Al-Qur’an pada usia dini. Ia telah menyempurnakan hafalannya sebelum mencapai umur delapan tahun, juga menghafal kitab-kitab, seperti Al-‘Umdah, Minhaj al-Fiqh wal Ushul, dan Alfiyah Ibnu Malik.

Beliau aktif dengan keilmuan pada saat berusia enam belas tahun, yaitu mulai awal tahun 864 H. Ia telah mengambil ilmu fikih dan nahwu dari sejumlah ulama, dan telah mengambil ilmu faraidh dari seorang alim pada masanya, yaitu Syekh Syihabuddin asy-Syarmasahi.

Ia juga mulazamah dengan Syekhul Islam al-Bulqini dalam bidang fikih hingga wafat, kemudian ber-mulazamah dengan putranya yaitu Ilmuddin al-Bulqini.

Beliau mulazamah pula dengan ustadzul wujud Muhyiddin al-Kafiyaji selama empat belas tahun, sehingga ia mengambil darinya berbagai bidang ilmu, seperti tafsir, ushul, ‘arabiyyah, dan al-makna. 

Muhyiddin telah menulis ijazah untuknya di bidang ilmu-ilmu tersebut.

Imam Suyuthi banyak melakukan rihlah (perjalanan) untuk mencari ilmu. Beliau pergi ke Al-Fuyum, Al-Mahallah, dan Dimyath, serta melakukan perjalanan jauh ke negeri Syam, Hijaz, Yaman, Hindia, dan Maroko.

Keluasan dan Kedalaman Ilmunya Imam Suyuthi dikaruniai rezeki oleh Allah SWT ilmu yang luas dalam tujuh bidang keilmuan, yaitu tafsir, hadits, fikih, nahwu, al-makna, al-bayan, dan al-badi’ sebagaimana metode orang-orang Arab yang ahli di bidang sastra.

Baca Juga : Biografi KH. Abdurrahman Wahid / Gus Dur - Presiden RI Ke-4

Beliau telah memberikan pernyataan tentang ilmu-ilmu tersebut hingga berani menantang guru-gurunya.

Beliau berkata, “Sesungguhnya ilmu yang telah aku capai dari tujuh bidang ilmu selain fikih dan nuqul, adalah sesuatu yang tidak dicapai oleh seorang pun dari guru-guruku.”

Majlis Ilmu Imam Suyuthi 

Imam Suyuthi telah menghadiri majelis Syekh Saifuddin al-Hanafi dengan pelajaran yang cukup banyak dalam kitab Al-Kassyaf dan At- Taudhih.

Orang tuanya pun telah menghadirkan dia ke majelis Al-Hafidz Ibnu Hajar, dan pernah membaca kitab Shahih Muslim pada Syekh as- Sairafi kecuali sedikit dari Shahih Muslim, dan kitab Asy-Syifa’, Alfiyah Ibnu Malik, Syarah asy-Syudzuur, Al-Mughni, dalam ushul fiqh Mazhab Hanafi dan Syarah al-‘Aqaid karya At-Taftazani.

Beliau juga telah membaca kitab Al-Kafiyah dan syarahnya pada as-Syams al-Maruzbani al-Hanafi, dan memperdengarkan padanya kitab Al-Mutawassith dan Asy-Syafiyah serta syarahnya karya Al-Jarudi dan dari kitab Alfiyah al-‘Iraqi. Imam Suyuthi juga menghadiri berbagai kajian ilmu Imam al-Bulqini.

Beliau membaca padanya berbagai kitab yang tidak terhitung banyaknya, juga mulazamah dengan Syekh Syaraf al-Manawi hingga wafat dan membaca padanya kitab-kitab yang tidak terhitung jumlahnya.

Beliau juga berkomitmen dengan berbagai kajian Syekh Saefuddin Muhammad bin Muhammad al-Hanafi dan berbagai kajian Al-‘Allamah asy-Syamani serta berbagai kajian Al-Kafiyaji.

Meskipun demikian, Imam Suyuthi telah berbicara tentang dirinya bahwa dia tidak banyak mendengarkan riwayat karena kesibukannya dengan sesuatu yang lebih penting, yaitu qira’atud dirayah (membaca ilmu).

Guru-Guru dan Murid-Murid Imam Suyuthi

Imam Suyuthi rahimahullah telah menghitung guru-gurunya, mereka berjumlah sekitar seratus lima puluh (150) guru.

Baca Juga : Biografi Habib Hasan Baharun, Pendiri Pesantren Dalwa

Di antara mereka yang terkenal adalah: Ahmad asy-Syarmasahi, Umar al-Bulqini, Shaleh bin Umar bin Ruslan al-Bulqini, Muhyiddin al-Kafiyaji, dan al-Qadhi Syarafuddin al-Manawi.

Banyak para ulama yang pernah berguru kepada Imam Suyuthi. Di antara yang paling menonjol adalah: Al-‘Allamah al-Muhaddits al-Hafidz Syamsuddin Muhammad bin Ali bin Ahmad ad-Dawudi al-Mishri asy-Syafi’i.

Baca Juga : Biografi Syekh Nawawi Banten - Ulama Dunia Asal Indonesia 

Imam Suyuthi pernah bersahabat pada waktu belajar dan mendengar bersama sejumlah ulama, seperti Syamsuddin as-Sakhawi dan Ali al-Asymuni.

Akidah Imam Suyuthi

Tampak dari apa yang beliau tulis tentang pembelaannya pada shahabat Nabi saw., dan dari apa yang telah ia susun tetap berpegang pada As-Sunah, dan ia termasuk ulama yang bermazhab “Ahlus Sunah Wal Jamaah”.

Tidak diketahui dari padanya selain itu kecuali kecenderungannya pada tasawuf, sebab mengikuti kakeknya yang tertinggi, “Hamamuddin”.

Baca Juga : Biografi Dr. Said Ramadhan al-Buthi, Ulama Sunni Yang Wafat Dalam Serangan Bom Bunuh Diri

Tetapi ilmunya tentang Al-Qur’an dan As-Sunah telah menjaganya dari berbagai tasharruf (perilaku) yang ada pada sebagian ahli tasawuf yang jauh dari Al-Qur’an dan As-Sunah.

Karya-Karyanya Imam Suyuthi

Ketika umurnya mencapai 40 tahun, beliau uzlah dari manusia dan mengkhususkan waktunya untuk mengarang dan menulis, sehingga selama kurang lebih 22 tahun dapat mengisi perpustakaan Islam dengan berbagai mushannafaat (kitab-kitab ilmiah)

Baca Juga : Biografi Habib Zein Bin Ibrohim Bin Smith - Madinah

Bahkan sebagian ulama ada yang menghitung buku-buku karyanya hingga sampai 600 lebih dalam berbagai bidang keilmuan, seperti tafsir dan ilmu-ilmu tafsir, hadits dan ilmu-ilmu hadits, fikih dan ushul fikih, ilmu-ilmu bahasa Arab dengan cabang-cabangnya, sirah, dan tarikh.

Baca Juga : Biografi Syekh Ali Jum'ah, Dari Keluarga Sederha Hingga Bergelar Grand Mufti

Pengarang kitab Hadiyyatul ‘Arifin telah menyebutkan jumlah yang besar dari kitab-kitab karyanya mendekati jumlah tersebut, dan Imam Suyuthi sendiri juga mengaku demikian.

Dengan demikian maka kehidupan Imam Suyuthi telah dipenuhi dengan al-bahtsu wat-ta’lif (meneliti dan mengarang).

Ia telah menahan dirinya untuk itu di rumahnya, di Raudhatil Miqyas dan tidak berpindah dari tempat itu.

Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Profil Singkat Gus Baha', Santri Kesayangan Mbah Moen

Beliau terus demikian hingga wafat setelah mengalami sakit selama tujuh hari disertai pembengkakan berat di lengan kirinya. Beliau wafat pada hari Kamis, 19 Jumadil Ula 911 H. di rumahnya dan disemayamkan di Husy Qausun.

Makam Imam Suyuthi

Beberapa Karya Imam Suyuthi yang bisa anda download secara gratis, silahkan klik tautan di bawah ini:

  1. Kitab Tafsir al-Jalalain PDF
  2. Kitab Tafsir al-Durru al-Mantsur Fi al-Tafsir bi al-Ma'tsur PDF
  3. Kitab al-Itqan Fi Ulumi al-Quran PDF
  4. Kitab al-Asybah wa al-Nadzair PDF
  5. Kitab Ihya' Fadhail Ahli al-Bait PDF
  6. Kitab al-Nahjah al-Sawiyah Fi al-Asma' al-Nabawiyah PDF
  7. Kitab Aushaf al-Nabi PDF (sifat-sifat Nabi)
  8. Kitab Bughyatu al-Wu'at Fi Thabaqat al-Lughawiyyin wa al-Nuhat PDF
  9. Kitab Asma' al-Mudallisin PDF
  10. Kitab al-Rasail al-'Asyara PDF
  11. Kitab al-Hawi Li al-Fatawa PDF
  12. Kitab Itmamu al-Dirayah Li Qurra' al-Niqayah PDF
  13. Kitab Adab al-Futya PDF
  14. Kitab Syarah al-Fiyyah PDF
  15. Kitab Maqamat PDF

Posting Komentar untuk "Sekilas Tentang Biografi Imam Jalaluddin Suyuthi - Ulama Penulis Ratusan Karya "

close
Banner iklan disini